Menjelaskan Fungsi dan Menentukan Tujuh Lapisan Model OSI
PENTING: Artikel ini diterjemahkan oleh perangkat lunak
penerjemahan mesin Microsoft, dan mungkin telah diedit oleh Masyarakat
Microsoft melalui teknologi CTF dan bukan oleh seorang penerjemah profesional.
Microsoft menawarkan baik artikel yang diterjemahkan oleh manusia maupun
artikel hasil editan terjemahan oleh mesin/komunitas, sehingga Anda dapat
mengakses semua artikel di Sentra Pengetahuan yang kami miliki dalam berbagai
bahasa. Namun artikel hasil editan mesin atau bahkan komunitas tidak selalu sempurna.
Artikel ini dapat mengandung kesalahan dalam hal kosa kata, sintaksis atau
tatabahasa, sangat mirip dengan penutur asing yang membuat kekeliruan ketika
berbicara dalam bahasa Anda. Microsoft tidak bertanggung jawab atas
ketidakakuratan, kesalahan atau kerugian apa pun akibat dari kekeliruan dalam
penerjemahan isi atau penggunaannya oleh pelanggan kami. Microsoft juga akan
senantiasa memperbarui perangkat lunak penerjemahan mesin dan alat untuk
menyempurnakan Editan Hasil Penerjemahan Mesin.
Ringkasan
Model Interkoneksi Sistem Terbuka (OSI) memiliki tujuh
lapisan. Artikel ini mendeskripsikan dan menjelaskannya, dimulai dengan
'terendah' dalam hirarki (fisik) dan berlanjut ke 'tertinggi' (aplikasi).
Lapisan ditumpuk dengan cara ini:
- Aplikasi
- Presentasi
- Sesi
- Transportasi
- Jaringan
- Tautan Data
- Fisik
LAPISAN FISIK
Lapisan fisik, lapisan terendah model OSI, berkaitan
dengan transmisi dan penerimaan aliran terstruktur bit mentah melalui media
fisik. Menjelaskan listrik/optik, mekanis dan fungsional antarmuka ke media
fisik, dan membawa sinyal untuk semua lapisan lebih tinggi. Menyediakan:
- Data pengkodean: mengubah pola sederhana sinyal
digital (1d dan 0d) yang digunakan oleh PC untuk menampung lebih baik
sifat media fisik, dan untuk membantu sinkronisasi bit dan bingkai.
Menentukan:
- Status sinyal apa yang mewakili 1 biner
- Cara stasiun penerima mengetahui ketika
"waktu-bit" dimulai
- Bagaimana stasiun penerima menetapkan limit bingkai
- Lampiran menengah fisik, menampung berbagai
kemungkinan di media:
- Akankah transceiver eksternal (MAU) digunakan untuk
menyambung ke media?
- Berapa banyak pin yang dimiliki konektor dan untuk
apakah setiap pin digunakan?
- Teknik transmisi: menentukan apakah bit disandikan
akan dikirim oleh pita dasar (digital) atau sinyal broadband (analog).
- Transmisi media fisik: mengirimkan bit sebagai sinyal
listrik atau optik yang sesuai untuk media fisik, dan menentukan:
- Opsi media fisik apa yang dapat digunakan
- Berapa banyak volt/db harus digunakan untuk
menunjukkan status sinyal tertentu yang menggunakan media fisik yang
diberikan
LAPISAN TAUTAN
DATA
Lapisan tautan data menyediakan
transfer bingkai data bebas kesalahan dari satu node lain melalui lapisan
fisik, memungkinkan lapisan di atasnya untuk menerima secara maya transmisi
bebas kesalahan melalui tautan. Untuk melakukannya, lapisan tautan data menyediakan:
- Tautan penetapan dan penghentian: menetapkan dan
mengakhiri tautan logis antara dua node.
- Bingkai kontrol lalu lintas: memberitahu node
transmisi "back-off" ketika buffer bingkai tidak tersedia.
- Bingkai pengurutan: mengirim/menerima bingkai secara
berurutan.
- Bingkai pengakuan: menyediakan/mengharapkan
pengakuan bingkai. Mendeteksi dan memulihkan dari kesalahan yang terjadi
di lapisan fisik dengan mengirim kembali bingkai yang tidak diakui dan
penanganan penerimaan duplikasi bingkai.
- Membatasi bingkai: membuat dan mengenali batas
bingkai.
- Pemeriksaan galat bingkai: memeriksa bingkai yang
diterima untuk integritas.
- Media akses manajemen: menentukan kapan node
"memiliki hak" untuk menggunakan media fisik.
LAPISAN
JARINGAN
Lapisan jaringan mengontrol
pengoperasian subnet, menentukan jalur fisik data yang harus diambil
berdasarkan kondisi jaringan, prioritas layanan, dan faktor lainnya.
Menyediakan:
- Perutean: rute bingkai antara jaringan.
- Kontrol lalu lintas subnet: perute (jaringan lapisan
menengah sistem) dapat memerintahkan Stasiun pengiriman "throttle
kembali" transmisi frame saat mengisi router buffer.
- Fragmentasi bingkai: jika ini menentukan perute
downstream unit transmisi maksimum (MTU) kurang dari ukuran bingkai,
perute dapat memecah bingkai untuk transmisi dan merakit ulang di Stasiun
tujuan.
- Pemetaan alamat fisik Logis: menerjemahkan alamat
logis, atau nama, menjadi alamat fisik.
- Subnet penggunaan akuntansi: memiliki fungsi
akuntansi untuk melacak bingkai diteruskan oleh sistem menengah subnet,
menghasilkan informasi tagihan.
Komunikasi
Subnet
Perangkat
lunak lapisan jaringan harus membangun header sehingga jaringan lapisan
perangkat lunak yang berada di subnet menengah sistem dapat mengenali dan
menggunakannya untuk data rute ke alamat tujuan.
Lapisan ini mengurangi lapisan atas
perlu tahu apa pun tentang transmisi data dan teknologi pengalihan perantara
yang digunakan untuk menyambung sistem. Menetapkan, mengelola dan mengakhiri
sambungan di fasilitas komunikasi intervensi (satu atau beberapa sistem
menengah di subnet komunikasi).
Lapisan jaringan dan lapisan di
bawah ini, protokol peer ada antara node dan tetangga langsung, tetapi tetangga
mungkin berupa node di mana data diarahkan, tidak Stasiun tujuan. Stasiun
sumber dan tujuan mungkin dipisahkan oleh banyak sistem menengah.
LAPISAN
TRANSPORTASI
Lapisan transportasi memastikan bahwa
pesan yang dikirimkan bebas kesalahan, dalam urutan, dan tanpa kehilangan atau
duplikasi. Hal ini mengurangi protokol lapisan lebih tinggi dari kekhawatiran
dengan transfer data antara lapisan dan peer lapisan.
Ukuran dan kompleksitas protokol
transport tergantung pada jenis layanan yang diperoleh dari lapisan jaringan.
Untuk lapisan jaringan yang handal dengan kemampuan virtual, lapisan transpor
minimal diperlukan. Jika lapisan jaringan tidak dapat diandalkan dan/atau hanya
mendukung datagram, protokol transportasi harus menyertakan deteksi kesalahan
dan pemulihan yang luas.
Lapisan
transportasi menyediakan:
- Segmentasi pesan: menerima pesan dari lapisan (sesi)
di atasnya, membagi pesan ke unit yang lebih kecil (jika tidak cukup
kecil), dan lolos unit yang lebih kecil ke lapisan jaringan. Lapisan
transportasi di Stasiun tujuan menyatukan kembali pesan.
- Pengakuan pesan: menyediakan pengiriman pesan akhir
ke akhir yang handal dengan pengakuan.
- Kontrol lalu lintas pesan: memberitahu Stasiun
transmisi untuk "back-off" ketika buffer pesan tidak tersedia.
- Sesi multiplexing: membagi beberapa aliran pesan,
atau sesi ke salah satu link logis dan terus melacak pesan mana yang
ditujukan ke sesi mana (Lihat lapisan sesi).
Biasanya, lapisan transportasi dapat menerima pesan yang
relatif besar, tetapi ada batas ukuran pesan yang ketat dikenakan oleh lapisan
jaringan (atau paling bawah). Akibatnya, lapisan transportasi harus memecah
pesan atau bingkai ke unit yang lebih kecil, mengawali header untuk setiap
bingkai.
Informasi
header lapisan transportasi kemudian harus menyertakan informasi kontrol,
seperti pesan awal dan akhir bendera pesan, untuk mengaktifkan lapisan
transportasi pada akhir untuk mengenali pesan batas. Selain itu, jika lapisan
rendah tidak mempertahankan urutan, header transportasi harus berisi informasi
urutan agar transport layer di akhir menerima untuk potongan kembali
bersama-sama dalam urutan yang benar sebelum menyerahkan pesan yang diterima
hingga lapisan di atas.
Lapisan akhir
ke akhir
Tidak seperti lapisan
"subnet" yang lebih rendah protokol yang terletak di antara node
langsung, lapisan transpor dan lapisan di atas sudah benar "sumber untuk
tujuan" atau lapisan hingga akhir, dan tidak berkaitan dengan rincian
fasilitas komunikasi dasar. Lapisan transportasi perangkat lunak (dan perangkat
lunak di atasnya) di Stasiun sumber membawa pada percakapan dengan perangkat
lunak yang sama di Stasiun tujuan dengan menggunakan header pesan dan pesan
kontrol.
LAPISAN SESI
Lapisan sesi memungkinkan sesi penetapan antara proses
yang berjalan di Stasiun berbeda. Menyediakan:
- Penetapan sesi, pemeliharaan dan penghentian:
memungkinkan dua proses aplikasi pada mesin yang berbeda untuk membuat,
menggunakan dan mengakhiri sambungan, disebut sesi.
- Sesi dukungan: melakukan fungsi yang mengizinkan
proses ini berkomunikasi melalui jaringan, melakukan keamanan, pengenalan
nama, log, dan sebagainya.
LAPISAN
PRESENTASI
Lapisan presentasi format data yang diberikan
ke lapisan aplikasi. Ini dapat dilihat sebagai penerjemah untuk jaringan.
Lapisan ini dapat menerjemahkan data dari format yang digunakan oleh aplikasi
lapisan ke dalam format yang umum di Stasiun pengiriman, kemudian menerjemahkan
format umum ke format yang diketahui lapisan aplikasi di Stasiun menerima.
Lapisan
presentasi menyediakan:
- Karakter kode terjemahan: sebagai contoh, ASCII ke
EBCDIC.
- Konversi data: bit pesanan, CR-CR/LF, terapung
bilangan bulat titik, dan seterusnya.
- Kompresi data: mengurangi jumlah bit yang perlu
dikirimkan di jaringan.
- Enkripsi data: mengenkripsi data untuk alasan
keamanan. Sebagai contoh, enkripsi kata sandi.
LAPISAN
APLIKASI
Lapisan
aplikasi berfungsi sebagai jendela untuk pengguna dan proses aplikasi untuk
mengakses layanan jaringan. Lapisan ini berisi berbagai fungsi yang biasanya
diperlukan:
- Sumber daya berbagi dan pengalihan perangkat
- Akses file jarak jauh
- Akses jarak jauh pencetak
- Komunikasi antar proses
- Manajemen jaringan
- Layanan direktori
- Pesan elektronik (seperti Surat)
- Terminal jaringan virtual
Pengertian 7 OSI Layer dan TCP/IP Beserta Fungsinya.
Kali ini Saya akan membahas
Pengertian dan Fungsi dari 7 lapisan OpenSystems Interconnect (7 OSI layer).
Dahulu ketika OSI belum
digunakan, perangkat komunikasi yang berasal dari vendor berbeda tidak dapat
saling berkomunikasi. Alat komunikasi yang diciptakan oleh IBM tidak dapat
berkomunikasi dengan vendor lain. Sehingga dibentuklah standard OSI.
Pengertian OSI Layer
OSI adalah
standar komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan komputer. Standar itulah
yang menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui
jaringan. Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan
bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah
melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain.
Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana
masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open
Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for
Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana
proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan
untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang
berbeda secara efisien.
Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap
layer bertanggungjawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misalnya,
satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara
layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama
proses transfer data berlangsung.
Model Layer
OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer”
fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer.
Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada
“lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan
aktual.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer
jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran
komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.
Fungsi 7 Layer OSI, berikut adalah nama-nama layer
tersebut :
7.Aplication Layer :
Lapisan ke-7 ini
menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana aplikasi jaringan berkomunikasi dg
layanan jaringan. Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini
bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti
program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer
atau aplikasi komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi
dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1.HTTP (Hyper Text Transfer Protocol )
Protokol yang dipergunakan
untuk mentransfer dokumen dan web dalam sebuah web browser, melalui www. HTTP
juga merupakan protokol yang meminta dan menjawab antar klien dan server.
2.FTP (File Transfer Protokol)
Protokol internet yang
berjalam dalam layer aplikasi yang merupakan standar untuk mentransfer file
komputer antar mesin-mesin dalam sebuat jaringan internet.\
3.NFS (Network File system)
Jaringan protokol yang
memungkinkan pengguna di klien komputer untuk menngakses file melalui jaringan
dengan cara yang sama dengan bagaiman penyimpanan lokal yang diaksesnya.
4.DNS (Domain Name System)
Protokol yang digunakkan
untuk memberikan suatu nama domain pada sebuah alamat IP agar lebih mudah
diingat.
5.POP3 (Post Office Protocol)
Protokol yang digunakan
untuk mengambil mail dari suatu mail transfer agent yang akhirnya mail tersebut
akan di dowbload kedalam jaringan local.
6.MIME (Multipurpose Internet Mail Exension)
Protokol yang digunakan
untuk mengirim file binary dalam bentuk teks.
7.SMB (Server Messange Block)
Protokol yang digunakan
untuk mentransfer server-server file ke DOS dan Windows.
8. NNTP (Network News Transfer Protocol)
Protokol yang digunakan
untuk menerima dan mengirim newsgroup.
9.DHCP (Dynamic Configuration Protocol)
Layanan yang memberikan no
IP kepada komputer yang meminta nya secara otomatis.
6.PresentationLayer :
Lapisan ke-6 ini berfungsi
untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam
format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Protokol yang berada dalam level ini:
1TELNET
Protokol yang digunakan untuk
akses remote masuk ke suatu host, data berjalan secara lain teks.
2.SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Salah satu protokol yang biasa
digunakan dalam pengiriman e-mail di internet atau untuk mengirimkan data dari
komputer pengirim e-mail ke server e-mail penerima
3.SNMP (Simple Network Management Protocol)
Protokol yang digunakan dalam
suatu manajemen jaringan.
5.Session layer:
Lapisan ke-5 ini berfungsi
untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau
dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1.NETBIOS
Berfungsi sebagai penyiaran
pesan maksud nya memungkinkan user mengirim pesan tunggal secara serempak ke
komputer lain yang terkoneksi.
2.NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface.)
Berfungsi sama dengat
NETBIOS hanya sedikit di kembangkan lagi dengan menambahkan fungsi yang
memungkinkan bekerja dengan beragam perangkat keras dan perangkat lunak.
3.ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol)
Berfungsi protokol ini
memantau aliran datadiantara dua komputer dan untuk memeriksa aliran data
tersebut tidak terputus.
4.PAP (Printer Access Protocol
)
Berfungsi printer
Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk dan untuk mengendalikan
bagaimana pola komunikasi antar node.
5.SPDU (Session Protokol Data unit)
Berfungsi mendukung
hubungan antara dua session service user.
6. RCP
4.Transport layer :
Lapisan ke-4 ini berfungsi
untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke
paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah
diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket
diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp
paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. TCP (Trasmission
Control Protocol)
Protokol yang menyediakan
layanan penuh lapisan transport untuk aplikasi.
2.UDP (User Datagram Protocol)
Protokol connectionless dan proses-to-procces
yang hanya menambahkan alamat port, cheksum error control dan panjang informasi
data pada layer di atasnya.
3.Network layer :
Lapisan ke-3 ini berfungsi
untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan
kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router
dan switch layer-3.
Protokol yang berada dalam lapisan ini:
1. IP (Internetworking Protocol)
Mekanisme transmisi yang digunakan untuk menstransportasikan data dalam-dalam
paket yang disebut datagram.
2. ARP (Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat IP berdasarkan alamat fisik
dari sebuah komputer.
3.RARP (Reverse Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat fisik melalui IP komputer.
4. ICMP (Internet Control Message Protocol)
Mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host untuk mengirim notifikasi datagram
yang mengalami masalah pada hostnya.
5. IGMP (Internet Group Message Protocol)
Protokol yang digunakan untuk memberi fasilitas message yang simultan kepada group penerima.
2.Data-link layer :
Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data
dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level
ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras
(seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan
bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan
switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua
level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access
Control (MAC).
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1.PPP (Point to Point Protocol)
Protokol yang digunakan untuk point to point pada suatu jaringan.
2.SLIP (Serial Line Internet Protocol)
Protokol yang digunakan
untuk menyambung serial.
1.Physical layer:
Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan,
metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya
Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level
ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Protokol yang berada dalam lapisan ini:
Tidak mempunyai protokol yan spesifik di layer ini, bertanggung jawab atas
proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan
menjaga koneksi fisik antar sistem, pada layer ini hanya mengirimkan bit bit
data
Layer TCP/IP
Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi
menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram di atas,
TCP/IP mengimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis.
Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model
referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model,
Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang
awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat.
Berikut adalah macam-macam Layer TCP/IP , yaitu :
4.Application
Berfungsi menyediakan servis-servis terhadap software-software yang berjalan
pada komputer. Protokol-protokol yang beroperasi pada Application Layer: HTTP,
FTP, POP3, SMTP, dll.
3.Transport
Transport Layer berfungsi menyediakan servis yang akan digunakan oleh
Application Layer. Mempunyai 2 protokol utama yaitu TCP dan UDP.
2.Internet
Internet Layer memiliki fungsi sebagai penyedia fungsi IP Addressing, routing,
dan menentukan path terbaik. Internet Layer memiliki 1 protokol yaitu TCP/IP.
1.Network Access
Berfungsi mendefinisikan protokol-protokol dan hardware-hardware yang digunakan
dalam pengiriman data. Pada layer ini terdapat protokol-protokol seperti
ethernet pada LAN, PPP pada WAN, dan juga Frame Relay
OSI LAYER
A.Pengertian Protokol
Sebelum
membahas lebih jauh tentang pengertian dari masing-masing layer dalam protokol,
alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu protokol dalam sebuah
jaringan komputer. Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur
atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara
dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras,
perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah,
protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Prinsip dalam membuat protokol
ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektifitas, kehandalam dan
kemampuan dalam kondisi gagal di network. Protokol di standarisasi oleh
beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU dan ANSI. Tugas yang biasanya
dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya adalah:
- Melakukan
deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya.
- Melakukan
metode “jabat-tangan” (handshaking).
- Negosiasi
berbagai macam karakteristik hubungan.
- Bagaimana
mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
- Bagaimana
format pesan yang digunakan.
- Yang
harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak
sempurna.
- Mendeteksi
kerugian pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan
selanjutnya.
- Mengakhiri
suatu koneksi.
B. Pengertian OSI (Open System Interconnection)
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah
sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International
Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri
merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini
disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven
layer model).
Model
Open Systems Interconnection (OSI) menyediakan kerangka logika terstruktur
bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini
dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada
jaringan yang berbeda secara efisien.
C. Sejarah OSI Layer
Dahulu
pada era 70-an, banyak perusahaan software yang membuat System Network
Architektur (SNA), yang antara lain IBM, Digital, Sperry, burough dsb.
Masing-masing perusahaan tersebut membuat aturan-aturan yang antara satu sama
lain berbeda, misalkan IBM mengembangkan SNA yang hanya memenuhi kebutuhan
komputer-komputer yang menggunakan SNA produk IBM. Apabila ingin dihubungkan
dengan SNA produk digital tentunya tidak bisa, hal ini disebabkan protokolnya
tidak sama . Analoginya, misalkan anda berbicara dengan bahasa Jawa, tentunya
akan dimengerti pula orang lain yang juga bisa berbahasa Jawa, misalkan anda
berbicara dengan orang sunda, apakah bahasa anda dapat diterima oleh orang
tersebut? tentunya tidak? masalah ini bisa diselesaikan jika anda berbicara
menggunakan bahasa standar yang tentunya bisa dimengerti lawan bicara anda.
Sebelum
munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung
kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer
untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu
jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda.
Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa
saling berkomunikasi.
Masalah
utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah karena
mereka mengunakan protocol dan format data yang berbeda-beda. Menghadapi
kenyataan ini, kemudian The International Standard Organization (ISO) pada
sekitar tahun 1980-an, meluncurkan sebuah standar model referensi yang
berisi cara kerja serangkaian protokol SNA. Model referensi ini selanjutnya
dinamakan Open System Interconnection (OSI).
Model
Referensi OSI terdiri dari 7 buah bagian / layer yang masing-masing layer
mempunyai tugas sendiri-sendiri. dikarenakan OSI terdiri dari 7 macam layer,
maka model referensi OSI seringkali disebut OSI 7 Layer.
D. Model OSI 7 Layer
Dalam
Model OSI terdapat 7 layer. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada
proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk
koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk
mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.
Model
Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper
layer” fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di
komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah
pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui
jaringan aktual.
“Open”
dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi
tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software
komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity”
(dapat dibongkar pasang).
“Modularity”
mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau
merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam sebuah layer, protokol
saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran
ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang
berbeda dan bermacam‐macam alasan atau keinginan yang berbeda. Contoh ilustrasi
modularity:
Gambar
diatas mencontohkan Jasa Antar/Kurir yang akan mengantar kiriman paket.
“Modularity”
pada level transportasi menyatakan bahwa tidak penting, bagaimana cara paket
sampai ke pesawat. Paket untuk sampai di pesawat, dapat dikirim melalui truk
atau kapal. Masing‐masing cara tersebut, pengirim tetap mengirimkan dan
berharap paket tersebut sampai di Toronto. Pesawat terbang membawa paket ke
Toronto tanpa memperhatikan bagaimana paket tersebut sampai di pesawat itu.
E. Tujuan Model OSI 7 Layer
Tujuan
utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami
fungsi dari tiap‐tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data.
Termasuk jenis jenis protokol jaringan dan metode transmisi. Perhatikan table
model OSI berikut ini:
7th
|
–
Layer : Application
|
Services
|
6th
|
–
Layer : Presentation
|
Services
|
5th
|
–
Layer : Session
|
Communications
|
4th
|
–
Layer : Transport
|
Communications
|
3rd
|
–
Layer : Network
|
Communications
|
2nd
|
–
Layer : Data-link
|
Physical
connections
|
1st
|
–
Layer : Physical
|
Physical
connections
|
Tabel Model OSI
Layer-layer tersebut disusun sedemikian sehingga perubahan pada satu layer
tidak membutuhkan perubahan pada layer lain. Layer teratas (5, 6 and 7) adalah
lebih cerdas dibandingkan dengan layer yang lebih rendah, Layer Application
dapat menangani protoksol dan format data yang sama yang digunakan oleh layer
lain, dan seterusnya. Jadi terdapat perbedaan yang besar antara layer Physical
dan layer Application.
F. Cara kerja OSI LAYER

Pembentukan
paket dimulai dari layer teratas model OSI. Application layer mengirimkan data
ke presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau
trailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun
demikian, data ditambahkan header atatu trailer kemudian dikirimkan ke layer
dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke physical layer. Di physical layer
data dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket
data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah ke layer paling
atas. Protocol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari
media transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link layer
memeriksa data link layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket,
jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang,
tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan
dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai application
layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut
dengan “peer-layer communication”.
Lebih
singkatnya ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut
harus melewati ke‐tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi
sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer
physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi
pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima
“header” dicopot sesuai dengan layernya. Dan masing-masing layer mempunyai
tugas tersendiri demi kelancaran data yang akan dikirimkan.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang cara kerja OSI layer
berikut videonya yang kami dpatkan dari youtube
G. Definisi masing-masing OSI 7 Layer
1. Lapisan fisik (physical layer)
Physical
layer adalah layer yang paling sederhana yang berkaitan dengan electrical dan
optical koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat
ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan
konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub
dan network card adalah berada pada layer ini.
Physical
Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain
yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim
data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula,
dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang
perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan
untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah
transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin
yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum
masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik,
elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah physical
layer.
2. Lapisan koneksi data (data link layer)
Layer
ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena
menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media
network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link
bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level
yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan
frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3),
Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
Tugas
utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini
dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data
frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer
mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement
frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan
mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka
tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas
frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal
dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada
data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut
tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.
3. Lapisan jaringan (network layer)
Tugas
utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat
dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada
suatu network lain. IP (Internet Protocol) umumnya digunakan untuk tugas ini.
Protocol lainnya seperti IPX (Internet Packet eXchange). Perusahaan Novell
telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet
Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke
sistem operasi Netware.
Network
layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting
adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke
tujuannya. Route dapat didasarkan pada tabel statik yang “dihubungkan ke” network.
Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session
terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap
paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban
jaringan saat itu.
4. Lapisan transpor (transport layer)
Layer
transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence
Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk
koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer
ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir,
layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error
serta memperbaikinya.
Fungsi
dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network
layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi
lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara
efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan
teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Dalam
keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi
setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi
transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat
koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke
sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan
atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat
menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal
tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session
layer.
Transport
layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada gilirannya
jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling
populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau
byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis
layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi
yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah
tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
5. Lapisan sesi (session layer)
Layer
Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon
pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke
dua layer diatasnya, melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang
diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS, suatu session interface
dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer
presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface),
suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft
networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream
Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript
untuk akses pada jaringan AppleTalk.
Session
layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna
lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang
dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk
aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan
seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file
dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah
layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session
dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat,
atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja
(analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan
giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan
session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah
penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan
operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer
menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token
yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan
session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika
mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin
lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang
dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer
mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat
menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya
data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.
6. Lapisan presentasi (presentation layer)
Layer
presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal, translasi
dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC
dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke
ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi
yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
Presentation
layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan
sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak
mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti
layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke
tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi
yang dikirimkan.
Satu
contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak
memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data
seperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan
dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point,
struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat
perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk
menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya
komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah
komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi,
struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak,
sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”.
Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari
representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard
jaringan, dan sebaliknya.
7. Lapisan aplikasi (application layer)
Layer
ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway
melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan
diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang
berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses
padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya,
protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.
Application
layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis
terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor
layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam
terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai
cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan
teks, memindahkan sensor dan sebagainya.
H.Fungsi OSI Layer
- Physical
layer atau
layer fisik
Berfungsi
untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi
bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token ring), topologi
jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network
Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Berfungsi
untuk merubah suatu data mejadi bit dan mengelompokkan dalam suatu frame (
contohnya , Hub) disebut sebagai frame. Selain itu, pada level
ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat
keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan
menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge,
repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802,
membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link
Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Berfungsi
untuk mendefinisikan alamat IP dan pengaturan routing dalam internetworking (
Conntohnya, Switch, Router). Membuat header untuk paket-paket, dan
kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router
dan switch layer-3.
Berfungsi
untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke
paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah
diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket
diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp
paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Berfungsi
untuk pengaturan komunikasi baik pada saat memulai, menjaga, dan memutuskan
komunikasi. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
Berfungsi
untuk menterjemahkan suatu data yang dikirim oleh application layer kedalam
format tertentu agar data tersebut dapat ditransmisikan dalam jaringan.
Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector
software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga
Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote
Desktop Protocol (RDP).
Berfungsi
Sebagai antarmuka antara aplikasi dengan sebuah jaringan, mengatur bagaimana
aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
I.
Komponen Jaringan dan Protokol Layer
Layer 1-Physical Layer
Network
components:
|
Protocols:
- IEEE
802 (Ethernet standard)
- IEEE
802.2 (Ethernet standard)
- ISO
2110
- ISDN
|
Layer 2 – Datalink
Network
components:
|
Protocols:
Media Access Control:
Communicates with the adapter card
Controls the type of media being used:
- 802.3
CSMA/CD (Ethernet)
- 802.4
Token Bus (ARCnet)
- 802.5
Token Ring
- 802.12
Demand Priority
Logical Link Control
- error
correction and flow control
- manages
link control and defines SAPs
- 802.2
Logical Link Control
|
Layer 3 (Network)
Network
components:
|
Protocols:
- IP;
ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
- IGMP;
- IPX
- NWLink
- NetBEUI
- OSI
- DDP
- DECnet
|
Layer 4 – Transport
Network
components:
|
Protocols:
- TCP,
ARP, RARP;
- SPX
- NWLink
- NetBIOS
/ NetBEUI
|
Layer 5 – Session
Network
components:
|
Protocols:
- NetBIOS
- Names
Pipes
- Mail
Slots
|
Layer 6 – Presentation
Network
components:
|
Protocols:
|
Layer 7 – Application
Cara Kerja OSI
Pengantar Model Open Systems Interconnection(OSI)
Model
Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization
for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur
bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini
dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada
jaringan yang berbeda secara efisien.
Model Layer OSI
Terdapat
7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada
proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk
koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk
mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper
layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di
komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah
pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui
jaringan aktual.
“Open” dalam OSI
“Open” dalam OSI adalah untuk
menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat
keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan
standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat
dibongkar pasang).
Modularity
“Modularity”
mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau
merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya.
Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi
terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras
“hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan
yang berbeda.
Modularity
|
|
Seperti
contoh Jasa Antar/Kurir. “Modularity” pada level transportasi menyatakan
bahwa tidak penting, bagaimana cara paket sampai ke pesawat.
|
|
Paket
untuk sampai di pesawat, dapat dikirim melalui truk atau kapal. Masing-masing
cara tersebut, pengirim tetap mengirimkan dan berharap paket tersebut sampai
di Toronto. Pesawat terbang membawa paket ke Toronto tanpa memperhatikan
bagaimana paket tersebut sampai di pesawat itu.
|
7 Layer OSI
Model
OSI terdiri dari 7 layer :
- Application
- Presentation
- Session
- Transport
- Network
- Data
Link
- Physical
Apa yang dilakukan oleh 7 layer OSI ?
Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus
melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai
physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer
physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi
pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima
“header” dicopot sesuai dengan layernya.
Model OSI
Tujuan
utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami
fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data.
Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.
Model
dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap
layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya
secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.
Model
OSI
|
Keterangan
|
|
Application
Layer:
Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran
informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain
yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer
lainnya.
|
|
Presentation
Layer:
Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data.
Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar.
Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
|
|
Session
Layer:
Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,-
bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini
disebut “session”.
|
|
Transport
Layer:
Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika
“end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error
handling).
|
|
Network
Layer:
Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus
diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada
layer ini berbentuk paket.
|
|
Data
Link Layer:
Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan
dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu
jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan
penanganan error.
|
|
Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses
data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga
koneksi fisik antar sistem.
A. Model Referensi OSI Layer
Model referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan model
standarisasi protokol international yang dibuat oleh ISO (International
Standard Organization). Model OSI terdiri dari tujuh layer yaitu
1. Phisycal layer
Merupakan layer kesatu atau layer bawah pada model referensi OSI layer. Pada
layer ini data diterima dari data link layer berupa Frame yang dan diubah
menjadi Bitstream yang akan dikirim ketujuan berupa sinyal melalui media
komunikasi.
Pada penerima, layer ini akan mengubah sinyal dari pengirim menjadi Bite dan
sebelum dikirim ke data link layer Bite diubah menjadi Byte.
2. Data Link layer
Merupakan layer kedua pada model referensi OSI layer. Pada layer ini data
diterima dari network layer berupa Paket yang kemudian diencapsulasi menjadi
Frame, dengan memberikan layer-2 header. Dan kemudian dikirim ke phisycal
layer untuk diteruskan ke penerima.
Pada penerima, layer ini mengubah Byte menjadi Frame, frame header akan
dilepas (dekapsulasi), kemudian dikirim ke network layer menjadi Paket.
3. Network layer
Merupakan layer ketiga pada model referensi OSI layer. Layer ini berfungsi
sebagai mengantarkan paket ketujuan, yang dikenal dengan Routing.
Layer ini mengontrol paket yang akan dikirim ke data link layer dengan cara
mencari route yang paling murah dan cepat.
4. Transport layer
Merupakan layer keempat pada model referensi OSI layer. Layer ini mampu
memberikan layanan berupa Multiduplexing dan Demultiduplexing, sehingga pada
layer ini memungkinkan sebuah host dapat melayani lebih dari satu proses.
5. Session layer
Merupakan layer kelima pada model referensi OSI layer. Lapisan ini membuka,
merawat, mengendalikan dan melakukan hubungan antar simpul. Pada layer ini
data di transfer dengan jernih dan terkait antara satu dengan yang lain,
tetapi kualitas data tersebut akan mengalami delay, through-put. Hal tersebut
dimaksudkan untuk menjaga mutu dari fungsi-funsi transport.
6. Presentation layer
Merupakan layer keenam pada model referensi OSI layer. Presentation layer
berhubungan dengan syntax data yang dipertukarkan diantara aplikasi, dengan
tujuan untuk mengatasi perbedaan format penyajian data.
7. Application layer
Merupakan layer ketujuh atau layer atas pada model referensi OSI layer. Layer
ini merupakan layer aplikasi dimana aplikasi pemakai diletakkan, dan layer
ini bekerja sama dengan Presentation Layer untuk diterapkan pada sistem
komunikasi data.
B. Protokol
Protokol merupakan konsep atau aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi
yang ada dalam sebuah jaringan komputer yang harus dipenuhi oleh pengirim dan
penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar.
Pada protokol terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu;
? Syntax merupakan format data, besaran sinyal yang merambat
? Semantix merupakan kontrol informasi dan kesalahan data yang terjadi
? Timing merupakan penguasaan kecepatan transmisi data dan urutannya
C. Protokol pada Model Referensi OSI layer
Pada Model referensi OSI layer terdapat beberapa protokol pada
lapisan-lapisan tertentu. Layer-layer tersebut adalah
1. Data link layer
Protokol pada data link layer mengantur secara langsung transfer antara
node-node dari data antara dua komputer.
Fungsi-fungsi yang mendukung protokol ini antara lain:
a. Deteksi dan koreksi kesalahan transmisi
b. Framing dan link akses
c. Reliable deliverry
d. Flow control
Flow control merupakan teknik yang digunakan untuk mengontrol proses
pengiriman frame dari pengirim ke penerima agar tidak terjadi penumpukan
frame yang menyebabkan hilangnya frame sebelumnya, hal ini terjadi karena
buffer penerima belum mengambil frame yang harus diterimanya.
Teknik error control pada data link pada umumnya ada dua, yaitu:
a. Error detection ada tiga jenis, yaitu Parity, BCC dan CRC yang dilakukan
pada hardware, jika ada error maka flag ketiga detection itu akan on. Jika on
maka penerima akan meminta ulang pengiriman data.
b. Error correction
Frame yang ada pada data link harus mencakup syncronisasi, format yang sesuai
dengan control frame, agar physical layer dapat menerima format data link
layer dan menjadi streaming bit.
Contoh-contoh protokol pada data link layer
a. HDLC (High Level Data Link Control)
b. Data Link layer pada intenet terdiri dari
• SLIP (Serial Line IP)
• PPP (Point to Point Protocol)
c. Data Link layer pada ATM
2. Network layer
Internet protocol memiliki dua arsitektur, yaitu :
1. Connectionless Internetworking Protocol
Keuntungan dari connectionless internetworking adalah :
a. Flexibel dapat dipakai dengan berbagai type network yang connectionless
dengan sedikit modifikasi
b. Highly Roubus, jika ada node data paket hilang dapat diperoleh lewat node
yang lain
c. Sangat tepat jika connection yang diminta transport layer adalah
connectionless
2. Connection Internetworking Protocol
Contoh dari Connection Internetworking Protocol adalah :
a. ICMP (Internet Control Message Protocol) bertugas mengirimkan pesan-pesan
kesalahan dan kondisi lain yang memperhatikan perhatian khusus
b. ARP (Address Resolution Protocol) bertugas menemukan hardware address
suatu host dengan alamat IP tertentu
c. RARP (Reverse Address Resolution Protocol) bertugas menerjemahkan hardware
address menjadi IP address suatu host.
d. IP (Internet Protocol) bertugas untuk menyediakan cara terbaik untuk
membawa datagram dari sumber ketujuan, tanpa memperdulikan apakah mesin yang
bersangkutan berada pada jaringan yang sama atau tidak, atau apakah terdapat
jaringan-jaringan lainnya antara sumber dengan tujuan atau tidak.
3. Transport layer
Layanan transport di implementasikan oleh protokol transport yang dipakai
antara dua buah entity, protokol ini menyerupai protokol pada data link dalam
hal kontrol error, pengurutan, dan mengontrol aliran data.
Selain persamaan tersebut protokol transport dan protokol data link juga
memiliki perbedaan.
Perbedaan protokol transport dengan protokol data link ada pada:
a. Lingkungan tempat protokol-protokol itu beroperasi. Pada data link dua
buah router berkomunikasi secara langsung melalui saluran fisik dan tidak
perlu dilakukan pengalamatan untuk menetukan router yang diajak
berkomunikasi, sedangkan pada pada transport layer saluran fisik tersebut
digantikan oleh subnet dan diperlukan pengalamatan untuk menetukan dengan
router yang diajak berkomunikasi.
b. Pengalokasian buffer. Pada data link buffer dialokasikan tetap di setiap
saluran sehingga frame baru akan selalu mendapatkan buffer yang bisa digunakan.
Pada transport layer tidak menarik jaka dilakukan hal yang sama dengan data
link, karena pada transport layer terjadi koneksi dengan jumlah yang besar.
Pada transport layer, internet memiliki dua buah protokol utama, yaitu:
a. TCP (Transmition Control Protocol) merupakan protokol yang bersifat
connection oriented. Setiap byte pada koneksi TCP memiliki no urut 32 bitnya
sendiri.
Entity TCP pengirim dan penerima saling bertukar data dalam bentuk segmen,
setiap segmen header memiliki ukuran tetap 20 byte yang diikuti oleh nol atau
lebih byte-byte data. Software TCP memutuskan besarnya segmen, dan dapt
mengakumulasikan data dari beberapa penulisan menjadi sebuah segmen, atau
memotong-motong data dari sebuah penulisan menjadi beberapa segmen.
Terdapat dua hal yang membatasi ukurun segmen
a. Setiap segmen, termasuk header TCP, harus pas playload IP 65.535 byte
b. Setiap jaringan memiliki MTU (Maximum Transfer Unit) yang umumnya beberapa
ribu byte yang menentukan ukuran maksimum segmen.
Jika segmen lebih besar dari jaringan yang dilewatinya, maka segmen dapat
dipecah menjadi bebrapa segmen oleh router.
Koneksi dalam TCP menggunakan headshake tiga arah. Untuk membentuk sebuah
koneksi, pada server, secara pasif menunggu koneksi yang masuk dengan
mengeksekusi primitive-primitive listen dan accept, baik dengan
menspesifikasikan sumber yang spesifik ataupun tidak menspesifikasikan apapun
sama sekali. Pada client mengeksekusi primitive connect, yang
menspesifikasikan alamat IP dan port tempat koneksi akan dibuat, ukuran
segmen TCP maksimum yang akan diterima, dan secara optional beberapa data
pengguna seperti password. Primitive connect mengirimkan segmen TCP dengan
bit SYN dalam keadaan aktif dan bit ACK dalam keadaan pasif dan menunggu
respons.
Manjemen window pada TCP tidak secara langsung terkait dengan acknowledgment
seperti pada sebagian besar protokol-protokol data link. Misalnya pada
penerima yang memiliki buffer 4096 byte, bila pengirim mentransmisikan segmen
2048 byte yang diterima secara benar, maka penerima akan mengacknowladge
segmen ini. Akan tetapi, karena sekarang penerima hanya memiliki 2048 ruang
buffer, maka penerima akan menawarkan jendela 2048 byte yang diawali pada
byte berikutnya yang diharapkan.
c. UDP merupakan protokol yang bersifat connectionless.
4. Session layer
Fungsi terpenting session layer adalah untuk membawa sematik dari interaksi
session service user melelui hubungan dengan user lain. Interaksi antara
session entity dengan cara saling saling menukar Session Protokol Data unit
(SPDU) melalui hubungan logika, bahwa mereka saling berkaitan terutama ubntuk
mendukung hubungan antara dua session service user.
Pertukaran ini dapat terjadi bila keduanya mengikuti tata cara sintak dan
sematik dari session protokol. Protokol juga mengkhususkan kepada
kejadian-kejadian yang menyebabkan SPDU dikirim, atau aktifitas-aktifitas
yang dilakukan oleh ssession entity ketika menerima SPDU.
Parameter SPDU terdiri dari :
a. Parameter group unit dimiliki oleh encode group parameter
Parameter group unit terdiri dari tiga field, yaitu :
• Field group indicator yang mengindentifikasi parameter group yang telah
diencode.
• Field length indicator yang mengindentifikasikan panjang dari parameter
group yang telah diencode.
• Satu atau lebih parameter unit jika ada.
b. Parameter unit dimiliki encode single parameter
Parameter unit terdiri dari tiga field sebagai berikut:
• Field parameter indicator yang mengindentifikasikan parameter yang telah
diencode.
• Field parameter indicator yang mengindentifikasikan panjang dari nilai
parameter.
• Isi dari parameter itu sendiri jika ada.
Field-field yang biasanya digunakan dalam hubungan komunikasi field, yang
menjadi parameter SPDU terdiri dari:
a. SPDU indicator field menerapkan tipe SPDU
b. Length indicator field menerapkan panjang parameter
c. SPDU parameter field menerapkan encode parameter satu atau lebih
d. User information field menerapkan SPDU dan jika memang ada
5. Presentation layer
Virtual Terminal Protokol (VTP) merupakan contoh dari protokol pada
Presentation layer.
Fungsi dari VTP adalah suatu paket program dimana terminal khusus diubah
fungsinya menjadi yang umum sehingga dapat dipakai oleh sembarang vendor.
Paket software bagian ini adalah X28/X29/X.3 yang disebut sebagai PAD (Packet
Assambly Deassambly)
X.3 : mengontrol operasi
X.28 : terminal emulator
X.29 : Host emulator
Fungsi dari VTP untuk presentation layer adalah :
a. Membuat dan memelihara struktur data
b. Translating karakteristik terminal ke bentuk standard
6. Application layer
Pada layer ini ada dua jenis protokol yang sering dipakai, yaitu:
1. SNMP (Simple Network Management Protocol)
Protokol ini berfungsi menyederhanakan sistem network yang kompleks menjadi
sederhana. Semua informasi tentang network akan ada di masing-masing kelompok
yang ditaruh pada Management Information Base (MIB)
Secara umum protokol ini melakukan:
• Restruktur network ke arah yang mudah dikontrol dengan membagi atas
bagian-bagian
• Semua informasi disimpan pada MIB
• Memiliki security
• Memiliki privacy di masing-masing kelompok maupun antar kelompok
• Clock syncronization
• Mempunyai access control
SNMP merupakan suatu komponen yang memegang peranan penting di dalam Sistem
Management Network yang merupakan suatu kumpulan tool untuk memonitori dan
mengontrol network yang memiliki sifat :
• Seorang operator interface mampu memberikan perintah-perintah untuk
melengkapi sebagian atau seluruh kerja management network.
• Sebagaian hardware dan software yang dibutuhkan untuk management dapat
digabung ke dalam peralatan yang ada.
Komponen dari Sistem Management Network adalah:
• Manajement terminal kerja atau manager merupakan peralatan yang berdiri
sendiri namum memiliki kemampuan untuk diterapkan pada sistem distribusi,
manajemen terminal kerja menjadi penghubung antara seorang manager network
dengan sistem management network.
• Agent, yaitu platform-platform kunci seperti host, bridge, router, dan hub
yang mungkin disertakan bersama software agent, sehingga dapat dikelola dari
sebuah manajemen terminal kerja.
• Management Information Base
• Protokol manajement network
Manajemen terminal kerja dan agent dihubungkan oleh sebuah Network Management
Protocol. SNMP dipakai untuk manajemen network TCP/IP, sedangkan untuk
network berbasis OSI digunakan CMIP (Common Management Information Protocol),
SNMPv2 yaitu versi SNMP yang telah disempurnakan, telah bisa digunakan pada
network berbasis TCP/IP dan OSI.
2. FTP (File Transfer Protocol)
Protokol ini bertujuan untuk transfer suatu file atau bagian dari file dengan
menggunakan FTP command yang dilakukan dengan menambah driver pada sistem
operasi sehingga sistem operasi dapat digunakan secara interaktif oleh user
saat online. Protokol ini sering kali mencakup layer 5,6, dan 7 bersama-sama
sehingga berfungsi sebagai user application untuk langsung mengakses
transport layer agar file terkirim.
ISO menggunakan standar FTP yaitu FTAM (File Transfer, Access and management)
dalam mengirim, mengakses maupun memanajemen file. Standar ini memiliki tiga
ciri, yaitu:
a. Virtual Filestore Definition, yaitu struktur file, atribut yang
menunjukkan suatu file, tindakan-tindakan penanganan suatu file dan elemen
file.
b. File Service Definition, yaitu mendefinisikan pelayanan-pelayanan yang ada
kepada user untuk mengakses dan memanipulasi file virtual.
c. File Protocol Spesification, yaitu berfungsi untuk menyediakan sebuah
dukungan langsung pelayanan FTAM. Terdapat sebuah mapping satu-satu dari
pelayanan sederhana sampai protocol unit data. bagian ini akan melakukan
setup pada bagian koneksi dan menyisipkan checkpoint pada aliran data.
Ada tiga kemungkinan proses file transfer, yaitu
a. User akan mentransfer file dari dirinya ke orang lain yang ada dalam
network
b. User akan mentransfer file dari user lain ke dirinya
c. User pertama akan mentransfer file dari dirinya ke user lain, atau dari
user kedua ke user ketiga atas komando user pertama.
File yang ditranfer oleh user dapat berupa :
a. Data di dalam file tersebut
b. Data dan struktur file
c. Data dan struktur file dan atribut lainnya, seperti access control list,
index, update, dan yang lainnya
Service yang dapat dihasilkan oleh FTP adalah:
a. Access control
b. Processing mode
c. File Name Fasilities
d. Alternating Operation
e. File Management Fasilities
f. Error Recovery
g. Flow Control
h. File Structur
i. Status Report
|
FUNGSI DAN CARA KERJA
OSI LAYER
1.
Layer Physical
Ini
adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical)
koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat
ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan
konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub
dan network card adalah berada pada layer ini.
2.
Layer Data-link
Layer
ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena
menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media
network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link
bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level
yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan
frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3),
Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
3.
Layer Network
Tugas
utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat
dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada
suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini.
Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah
memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange)
& NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem
operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network
- Membagi
aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
- Mendeteksi
Error
- Memperbaiki
error dengan mengirim ulang paket yang rusak
- Mengendalikan
aliran
4.
Layer Transport
Layer
transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence
Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk
koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer
ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir,
layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error
serta memperbaikinya.
5.
Layer Session
Layer
Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon
pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke
dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang
diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface
dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer
presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface),
suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft
networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream
Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript
untuk akses pada jaringan AppleTalk.
6.
Layer Presentation
Layer
presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi
dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC
dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke
ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi
yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
7.
Layer Application
Layer
ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway
melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan
diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang
berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya.
Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol
seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.
Cara kerja OSI LAYER
Pembentukan
paket dimulai dari layer teratas model OSI. Aplicationlayer megirimkan data ke
presentation layer, di presentation layer data ditambahkanheader dan atau
tailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnyapun demikian,
data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layerdibawahnya
lagi, terus demikian sampai ke physical layer. Di physical layer datadikirimkan
melalui media transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket data
mengalirdengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah kelayer paling atas.
Protokol padaphysical layer di host tujuan mengambil paket data dari media
transmisi kemudianmengirimkannya ke data link layer, data link layer memeriksa
data-link layer headeryang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host
bukan yang dituju oleh pakettersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika
host adalah yang dituju oleh pakettersebut maka paket akan dikirimkan ke
network layer, proses ini terus berlanjut sampaike application layer di host
tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini
disebut
dengan ―peer -layer communication‖.
Pengertian
OSI Dan Lapisannya
OSI (Open System Interconnection)
Model
OSI adalah suatu dekripsi abstrak mengenai desain lapisan-lapisan komunikasi
dan protokol jaringan komputer yang dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif
Open Systems Interconnection (OSI). Model ini disebut juga dengan model “Tujuh
lapisan OSI” (OSI seven layer model).
Ketujuh
lapisan dalam model ini adalah:
Lapisan fisik (physical layer)
Physical
Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain
yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim
data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula,
dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang
perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan
untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah
transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin
yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum
masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik,
elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah
physical layer.
Lapisan koneksi data (data link layer)
Tugas
utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini
dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data
frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer
mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement
frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan
mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka
tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas
frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal
dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada
data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut
tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.
Lapisan jaringan (network layer)
Network
layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting
adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke
tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke”
network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session
terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap
paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban
jaringan saat itu.
Lapisan transpor (transport layer)
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah
data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke
network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di
sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan
secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari
perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Dalam
keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi
setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi
transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat
koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke
sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan
atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat
menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal
tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session
layer.
Transport
layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada gilirannya
jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling
populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau
byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis
layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi
yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah
tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
Lapisan sesi (session layer)
Session
layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna
lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang
dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk
aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan
seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file
dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah
layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session
dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat,
atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja
(analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan
giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan
session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah
penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan
operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer
menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token
yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan
session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika
mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin
lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang
dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer
mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan
lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat
menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya
data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.
Lapisan presentasi (presentation layer)
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk
menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation
Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah.
Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari
satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan
semantik informasi yang dikirimkan.
Satu
contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak
memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data
sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut
dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating
point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana.
Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi
kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer
(misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan
dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat
berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan
cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada
saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan
mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi
representation standard jaringan, dan sebaliknya.
Lapisan aplikasi (application layer)
Application
layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis
terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor
layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam
terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai
cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan
teks, memindahkan sensor dan sebagainya.